SELAMAT MEMBACA DI BLOG SENDY ADISTYA Sendy Adistya Blog: pembahasan dan soal latihan

Senin, 05 Desember 2011

pembahasan dan soal latihan

Arti Fisika


          Fisika berasal dari kata Yunani yang berarti ‘alam’.  Karena itu ‘Fisika’ adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut.


Hubungan Fisika dengan Ilmu Pengetahuan Alam


          Tujuan fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian-bagian dasar dari benda-benda dan interaksi antara benda-benda, jadi untuk menerangkan gejala-gejala alam.  Dari pernyataan ini kita ketahui bahwa fisika adalah bidang ilmu pengetahuan alam yang paling dasar.


Pengukuran


          Suatu hal yang selalu dilakukan oleh fisikawan adalah mengukur.  Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar.  Walaupun fisika termasuk ilmu eksakta, pengetahuan eksakta yang berdasarkan pada pengukuran, namun angka kesalahan dalam setiap pengukuran tidak dapat dihindari.  Setiap pengukuran selalu mempunyai batas pengukuran, yang disebabkan oleh antara lain : alat ukurnya sendiri dan pembacanya.


Besaran, Dimensi, Satuan


Besaran

          Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur.
Dalam fisika besaran terbagi atas besaran dasar, besaran turunan, dan besaran pelengkap.
Besaran dasar adalah besaran yang tak tergantung pada besar-besaran lain, misalnya : panjang, massa dan waktu.
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran-besaran dasar, jadi merupakan kombinasi dari besaran dasar, misalnya : kecepatan, gaya, kerja, frekuensi, dll.
Besaran pelengkap adalah besaran yang diperlukan untuk membentuk besaran turunan.

          Dari bermacam-macam besaran ini, ada besaran yang harganya tak tergantung pada sistem koordinat dan ada pula besaran yang harganya sangat tergantung pada sistem koordinat.  Besaran macam pertama disebut skalar, sedangkan yang terakhir disebut vektor.  Jadi macam besaran terbagi dalam 
1.       Skalar, mempunyai satu komponen
2.     Vektor, mempunyai tiga komponen
3.     Tensor, mempunyai tiga pangkat n (3n) komponen dengan n ³ 2 (bulat)

Dimensi

          Dimensi adalah cara penulisan dari besaran-besaran dengan menggunakan simbol-simbol (lambing-lambang) besaran dasar.
Notasi (cara penulisan) dimensi adalah  :
Panjang        :         [l]
Massa          :         [m]
Waktu         :         [t]
Contoh  :
[F], dibaca  :  dimensi F (gaya) adalah [m] [a]  =  [m] [l] [t]-2, dengan a adalah percepatan

Guna dimensi:
1.       Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2.     Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan

Metode penjabaran dimensi
1.       Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri
2.     Setiap suku berdimensi sama

Satuan

          Satuan adalah ukuran dari suatu besaran, missal  :  meter, kilometer untuk satuan panjang; detik, jam untuk satuan waktu; gram, kilogram untuk satuan massa.

Semua besaran mempunyai satuan, tapi belum tentu mempunyai dimensi (besaran pelengkap), misalnya sudut, getaran, putaran dll.  Satuan dari besaran dasar adalah satuan dasar, dan besaran turunan mempunyai satuan turunan, sedangkan besaran pelengkap mempunyai satuan pelengkap.  Sebuah besaran tidak ada artinya jika tidak disertai satuannya, misalnya tak dapat dikatakan bahwa panjang sebuah pinsil 20, ini mungkin 20 cm, atau 20 inci.  Jadi satuan menentukan ukuran suatu besaran. Satuan besaran turunan harus menggunakan satu sistem tertentu, kecuali pada pemakaian sehari-hari, misalnya kecepatan mobil dalam km/jam tidak dalam m/det; berat dalam kilogram, bukan dalam Newton (berat adalah gaya), satuan sehari-hari disebut satuan praktis.


Sistem Satuan

          Ada dua macam bentuk satuan  :  metrik dan non metrik (British Unit = satuan Inggeris).  Menurunkan sistem satuan berdasarkan kepada hukum Newton, F = k.m.a disederhanakan untuk k = 1, sehingga sistem satuannya dinamakan ‘dirasionalisasi’ dan k tidak berdimensi.  Sistem yang dirasionalisasi ini ada 2 macam; sistem dinamis dan sistem statis, dengan masing-masing mempunyai bentuk metrik dan non metrik.

Sistem Dinamis

          Sebagai besaran dasar adalah panjang, massa, waktu (sistem l m t).  sistem ini ada 2 amcam : cgs dan mks.  Sistem mks ini sekarang dinamakan mksa atau mksc (a = ampere, c = coulomb) singkatan untuk sistem internasional (SI).  Sistem non metrik yang disingkat fps, berarti panjang dalam feet, massa dalam pound dan waktu dalam second.
cgs = cm – gram – sekon
mks = meter – kilogram- sekon

Sistem Statis

          Sebagai besaran dasar adalah panjang, gaya, waktu (sistem l Ft).  Pada sistem ini, sistem metrik ada 2 macam, yaitu : sistem gravitasi dan sistem teknis (praktis) dan kedua sistem terakhir ini terbagi lagi atas sistem statis besar dan kecil.

·         Sistem statis besar gravitasi
Panjang dalam meter, berat dalam kilogram berat danwaktu dalam sekon
·         Sistem statis kecil gravitasi
Panjang dalam cm, berat dalam gram berat dan waktu dalam sekon
·         Sistem statis besar praktis
Panjang dalam meter, gaya dalam kilogram gaya dan waktu dalam sekon
·         Sistem statis kecil praktis
Panjang dalam cm, gaya dalam gram gaya dan waktu dalam sekon


Definisi satuan-satuan dasar menurut SI


Meter

          Satu meter adalah panjang yang sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang dalam vakum dari sinar merah spectrum atom Kr86 (Krypton 86) yang merupakan radiasi yang disebabkan oleh transisi antara tingkat energi 2 p10 dan 5 d5.

Kilogram

          Satu kilogram adalah massa standar kilogram berbentuk silindris yang dibuat dari bahan platina iridium yang disimpan di Serves Perancis.

Detik

          Satu detik adalah interval waktu dari 9.192.631,770 kali waktu getar radiasi yang disebabkan oleh transisi antara tingkat halus (fine structure energy level) dari ground state atom Cs133 (Caesium 133).

Ampere

          Satu ampere adalah arus tetap yang terjadi bila pada dua buah konduktor lurus sejajar panjangnya tak berhingga dan diabaikan luas penampangnya berjarak 1 meter diletakkan di ruang vakum akan menghasilkan gaya antara kedua konduktor seebsar 2 x 10-7 newton per meter.

Kalori

          Satu kalori adalah 1/273,16 bagian dari temperature termodinamis dari titik tripel air.

Candela

          Satu candela adalah kuat penerangan secara tegak lurus pada permukaan yang luasnya 1/600.000 m2 dari sebuah ‘benda hitam’ pada titik beku platina.

Mole

          Satu mole adalah banyaknya zat yang mengisi atom C12 sebanyak 0,012 kg (atau yangmengandung jumlah atom C yang sama dengan 0,012 kg C12 murni)



Tabel Kelipatan Metrik

Besar
Prefix
Simbol
10-18
Atto
a
10-15
Fento
f
10-12
Pico
p
10-9
Nano
n
10-6
Micro
m
10-3
Milli
m
10-2
centi
c
10-1
Deci
d
100
Satuan dasar
-
10
Deca
D
102
Hector
H
103
Kilo
K atau k
106
Mega
M
109
Giga
G
1012
Tera
T








Tabel Besaran Dasar dan Satuan SI

No
Besaran
Dimensi
Satuan
Simbol
1
Panjang
l
Meter
m
2
Massa
m
Kilogram
kg
3
Waktu
t
Sekon (detik)
s (det)
4
Arus listrik
I
Ampere
A
5
Temperatur termodinamis
T
Kelvin
K
6
Intensitas penyinaran
Lc
Candela (lilin)
Cd
7
Banyaknya zat
mole
Mol

8
Sudut datar (plane angle)
-
Radian
rad
9
Sudut ruang (solid angle)
-
Steradian
Sr

Tabel Besaran Turunan SI dan singkatannya

Besaran
Definisi
Simbol
Dimensi
Satuan
Pergeseran
Perubahan posisi
s, r
l
meter (m)
Kecepatan
Perubahan posisi per satuan waktu
V = ds/dt
L t-1
meter-detik-1
Percepatan
Perubahan kecepatan per satuan waktu
a = dv/dt
l t-2
meter-detik-2
Pergeseran sudut
Perubahan posisi sudut
q
-
radian
Kecepatan putar
Perubahan posisi dalam sudut
w = dQ/dt
t-1
rad-det-1
Percepatan putar
Perubahan kecepatan putar perdetik
a = dw/dt
t-2
rad-det-2
Luas
-
A, S
l2
meter2
Volume
-
v
l3
meter3
Momentum linier
Hasil kali massa dengan kecepatan
p = mv
m l t-1
kg-m-det-1
Momentum putar
Hasil kali momen inersia dgn kec.putar
L = Iw
m l2 t-1
kg-m2-det-1
Momen inersia
-
I
m l2
kg-m2
Impuls gaya
Hasil kali gaya dan waktu selama gaya bekerja
F t
m l t-1
Newton-detik
Vektor

Definisi

          Skalar adalah besaran yang tidak mempunyai arah, misalnya waktu, volume, energy, massa, ednsitas, kerja.  Penambahan scalar dilakukan dengan metode aljabar misalnya, 2 detik + 7 detik = 9 detik; 14 kg + 5 kg = 19 kg.

          Vektor adalah besaran yang mempunyai arah, misalnya gaya, perpindahan, kecepatan, percepatan.
Sebuah vector digambarkan dengan sebuah anak panah dengan besar dan arah tertentu.

                   ●        ●        ●        ●       
                   A                                    B

Titik A menyatakan titik tangkap, kepala panah B menyatakan arah, panjang 4 satuan menyatakan besar serta garis yang melalui AB menyatakan garis kerja vector.



GERAK  LURUS


Jarak, Kedepatan dan Percepatan

          Gerak Lurus adalah gerak titik P (suatu benda) sepanjang lintasan lurus, di sini lintasan diambil sepanjang sumbu x.

●        ●        ●        ●       
                             P0       P1       P2       P3

a.      Posisi titik P pada setiap waktu t dinaytakan sebagai jarak x dari suatu titik asal yang tetap pada sumbu x.  Jarak x ini postif atau negative sesuai ketentuan tanda yang berlaku.
b.     Kecepatan rata-rata V, dari titik P dalam selang waktu t dan t + ∆t selama perpindahan posisi dari x ke x + ∆x adalah  :
V  =  ∆x / ∆t  =  xt – x0 / t – t0
c.      Percepatan rata-rata a, dari titik P dalam selang waktu t dan t + ∆t selama perubahan kecepatan dari V dan V + ∆V adalah :
V  =  ∆V / ∆t  =  Vt – V0 / t – t0


Gerak Lurus Beraturan  ( GLB )

          Gerak Lurus Beraturan adalah gerak titik P yang lintasannya berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satuan waktu tetap.
Bila ∆t1 = ∆t2 = ∆t dan ∆x1 = ∆x2 = ∆x adalah konstan maka gerak benda disebut gerak lurus beraturan.
Kecepatan gerak titik P dalam selang waktu ∆t adalah  :

                   V  =  ∆x / ∆t  =  tetap                                                     (1)

Karena kecepatan pada GLB adalah tetap atau konstan, maka percepatannya yang merupakan turunan dari kecepatan adalah nol, karena turunan dari sesuatu yang konstan adalah nol.


Gerak Lurus Berubah Beraturan  ( GLBB )

          Gerak Lurus Berubah Beraturan adalahgerak sebuah benda yang lintasannya berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satuan waktu berubah lebih kecil atau lebih besar, artinya tidak tetap.
          Di sini jarak yang ditempuh makin besar atau makin kecil artinya gerak dipercepat atau diperlambat.  Contoh gerak lurus berubah beraturan adalah gerak jatuh bebas.  Gerak jatuh Bebas adalah gerak lurus dipercepat beraturan yang lintasannya vertical ke bawah sejajar sumbu Y dan biasanya arah ke bawah diambil sebagai arah positif.  Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang dilepaskan dari suatu tempat di atas permukaan bumi tanpa kecepatan awal.

          Dari eksperimen diperoleh bahwa jarak yang ditempuh berbanding lurus dengan kwadrat dari waktu  :
                   Y  =  c t2                                                                         (2)

Disini c adalah konstanta tak bergantung pada benda dan waktu.
Karena lintasannya garis lurus, maka persamaan di atas pada umumnya ditulis
                   y  =  y0  +  c t2                                                                 (3)
Persamaan kecepatan benda
                   vy  =  dy / dt  =  2 c t                                                       (4)
Persamaan percepatan benda
                   ay  =  dvy / dt  =  2 c                                                         (5)

Dari persamaan (4) dapat disimpulkan bahwa kecepatan rata-rata gerak lurus berubah beraturan sangat bergantung pada interval waktu, jadi besarnya tidak sama dengan kecepatan sesaat.
          Sebagaimana diketahui bahwa setiap benda yang jatuh bebas di dekat permukaan bumi mempunyai percepatan ke bawah yang disebut percepatan gaya tarik bumi atau percepatan gravitasi bumi g.  Percepatan gravitasi bumi ini besarnya rata-rata  g  =  9,8 m/s2  (untuk latihan soal dan perhitungan biasanya digunakan  g = 10 m/s2, untuk memudahkan perhitungan saja)

Dari persamaan (5) dan gaya tarik, diperoleh
                   ay  =  2 c  =  g                                                                  (6)
atau
                   c  =  ½ g                                                                          (7)

Persamaan lintasan benda jatuh bebas menjadi
                   y  =  y0  +  ½ g t2                                                              (8)
                   vy  =  g t                                                                          (9)
                   ay  =  g                                                                            (10)

Benda jatuh bebas adalah gerak lurus berubah beraturan, maka persamaan gerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan awal  ( V0 = 0 ) secara umum dapat ditulis

          x  =  x0  +  ½ a t2    atau   s  =  s0  +  ½ a t2                                  (11a)
          v  =  a t                                                                                     (11b)
          v2  =  2 a (x - x0)              v2  =  2 a (s - s0)                                 (11c)

Bilamana benda bergerak dengankecepatan awal V0, persamaan lintasan menjadi

          x = x0 + v0 t + ½ a t2                   s = s0 + v0 t + ½ a t2                             (12a)
          vx = v0 + a t                               v = v0 + a t                                (12b)
          vx2 = v02 + 2 a (x – x0)                 v2 = v02 + 2 a (s – s0)                  (12c)


Gerak Peluru

          Gerak peluru adalah gerak sebuah benda yang dilemparkandengan arah yang tidak vertical sehingga geraknya hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi dan lintasannya berupa parabola.

          y                                A
                                            ●              VA = V0x


      V0y            V0
                                                                                B
                                                                                          Vx
                   V0x                                  x                            
                                                                               Vy       V


Misalkan sebuah benda (peluru) dilemparkan dari titik 0 dengan kecepatan V0 dengan arah θ terhadap horizontal, maka lintasan peluru akan berada dalam satu bidang datar dan berbentuk lengkung (bukan garis lurus) bererti akan mencapai titik tertinggi (A) dan titik terjauh (B) terhadap titik pelemparan (0),  (Lihat gambar).  Karena gerak ini berada dalam bidang datar berarti merupakan resultan dari dua gerak yaitu pada arah vertical dan horizontal.  Jika bidang datar ini adalah X 0 Y, maka arah horizontal = arah X dan arah vertical = arah Y.  Dalam perjalanannya peluru tersebut hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi yang arahnya vertical ke bawah, berarti // sumbu Y, sedangkan pada arah horizontal tidak ada percepatan, jadi pada permulaan geraknya pada arah vertical peluru mendapat perlambatan, karena percepatan dan kecepatan arahnya berlawanan.  Pada suatu titik jika vy = 0, peluru akan berhenti naik dan kemudian jatuh kembali dengan dipercepat.  Komponen gerak pada arah Y adalah gerak lurus dipercepat beraturan dengan kecepatan awal, sedangkan pada arah X terdapat gerak lurus beraturan.  Di sini pengaruh udara diabaikan.

Gerak dalam arah sumbu X adalah gerak lurus beraturan karena percepatan ax = 0
                   V0x  =  Vx  =  V0 Cos θ  =  tetap                                         (13)
          Dan
                   X  =  V0x . t  =  V0 Cos θ . t                                               (14)

Gerak dalam arah sumbu Y adalah gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan ay = -g
                   V0y  =  V0 Sin θ                                                                 (15)
                   Y  =  V0y t  -  ½ g t2  =  V0  Sin θ t  -  ½ g t2                       (16)
                   Vy  =  V0y  -  g t  =  V0 Sin θ  -  g t                                    (17)

Kecepatan peluru pada saat t adalah  :

                   V  =  √ Vx2 + Vy2                                                                (18)

Arah kecepatan peluru menyinggung lintasannya dinyatakan dengan

                   tg θ  =  Vy / Vx                                                                 (19)

Di sini θ adalah sudut antara kecepatan V dengan sumbu X positif.
Peluru akanmencapai tinggi maksimum bila  :

                   Vy  =  0  =  V0 Sin θ  - g t
          Atau
                   ty (maks)  =  V0 Sin θ / g                                                  (20)
Sehingga dari persamaan (16) diperoleh tinggi Y maksimum  :

                   Y maks  =  V02 Sin2 θ / 2g                                                   (21)
          Dan
                   V  =  Vx  =  V0 Cos θ                                                                   (22)

Peluru mencapai jarak mendatar terjauh (B) ketika

                   Y  =  0  =  V0 Sin θ t  -  ½ g t                                            (23)
Dan
                   tx(maks)  =  2 V0 Sin θ / g                                                         (24)


Soal latihannya


A. Pilihan Ganda

1.       Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan, kecepatan pada suatu titik tertentu  :
A. Vx = V0 + 2aX         B. Vx2 = V02 + 2aX   C. Vx = V0t + aX      D. Vx = V0 + aX

2.     Benda yang mula-mula diam dipercepat 10 m/s2 dan menempuh garis lurus.  Hitung laju pada detik ke 4  :
A.  20 m/s                  B. 40 m/s              C. 40 m/s2             D. 20 m/s2 

3.     Dari soal no.2, hitung laju rata-rata dalam selang waktu 4 detik pertama  :
A. 40 m/s                   B. 20 m/s              C. 20 m/s2             D. 40 m/s2 

4.     Dari soal no.2, hitung jarak yang ditempuh dalam waktu 4 detik tersebut  :
A.  40 m                     B. 80 m                  C. 20 m                  D. 100 m

5.     Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian 50 m.  Hitung kecepatan bola sesaat sebelum mencapai tanah  :
A. 62 m/s                   B. 31 m/s              C. 25 m/s              D. 0 m/s

6.     Dimensi dari gaya adalah  :
A. L T-2                      B. M L T-2               C. M L-2 T              D. M L2 T

7.     Satuan dari gaya adalah  :
A. ms2                                 B. kg m/s2              C. m/s2                  D. m2s

8.     Seorang pelari menempuh satu putaran sepanjang 400 m dalam waktu 50 detik.  Hitung laju rata-ratanya  :
A. 4 m/s                    B. 8 m/s                 C. 0 m/s                D. 5 m/s

9.     Dari soal no. 8, hitung kecepatan rata-ratanya  :
A. 4 m/s                    B. 0 m/s                 C. 5 m/s                D. 8 m/s

10.  Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan, kecepatan pada suatu waktu tertentu :
A. V0 = Vt + at            B. Vt = V0 + at        C. Vt = V0t + at2     D. Vt = V0/t

11.   Gerak suatu benda yang lintasannya berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satuan waktu berubah lebih besar atau kecil  :
A. GLBB                    B. GLB                   C. Gerak Peluru      D. Jatuh Bebas

12.  Gerak lurus dipercepat beraturan yang lintasannya vertical ke bawah sejajar sumbu Y dan biasanya arah ke bawah diambil sebagai arah positif  :
A. Gerak Jatuh Bebas          B. GLB         C. GLBB                 D. Gerak Peluru

13.  Besar gaya gravitasi bumi adalah  :
A. 9,8 m/s2                 B. 9,8 m/s              C. 0,98 m/s2          D. 9,18 m/s2 

14.  Persamaan lintasan benda jatuh bebas  :
A. Y = Y0 + ½ gt2         B. Y = Y0 + 2 gt2     C. Y = Y0 + ½ gt      D. Y = Y0 + 2gt

15.  Sebuah batu dilempar vertical ke atas dan mencapai titik tertinggi 20 m.  Hitung kecepatan awalnya  :
A. 19,8 m/s                 B. 1,98 m/s            C. 19,8 m/s2           D. 1,98 m/s2

16.  Syarat suatu benda bergerak lurus beraturan adalah  :
A. a = 0                      B. V = 0                 C. X = 0                 D. t = 0

17.  Jika suatu benda mempunyai percepatan lebih besar dari nol, berarti  :
A.       Benda bergerak lurus berubah beraturan, maju.
B.        Benda bergerak lurus berubah beraturan, mundur.
C.        Benda bergerak lurus beraturan, maju.
D.       Benda bergerak lurus beraturan, mundur.

18.  Jika suatu benda mempunyai percepatan lebih kecil dari nol, berarti  :
A.       Benda bergerak lurus berubah beraturan, mundur.  
B.        Benda bergerak lurus berubah beraturan, maju.
C.        Benda bergerak lurus beraturan, maju.
D.       Benda bergerak lurus beraturan, mundur.

19.  Posisi titik P pada setiap waktu t dari suatu titik asal yang tetap 0 pada sumbu X adalah  :
A. Jarak                    B. Percepatan        C. Kecepatan          D. Waktu    

20.Gerak titik P yang lintasannya berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satuan waktu adalah tetap  :
A. GLB                       B. GLBB                 C. Gerak Peluru      D. Jatuh Bebas

21.  Sebuah bola tennis dilempar dengan kecepatan awal 100 m/s yang membentuk sudut 30° ke atas.  Berapakah kecepatannya pada sumbu horizontal ?
A. Vy = 86,6 m/s         B. Vx = 50 m/s        C. Vx = 86,6 m/s     D. Vy = 50 m/s

22. Dari soal no. 21, Berapa kecepatannya pada sumbu vertical ?
A. Vx = 87 m/s            B. Vx = 50 m/s        C. Vy = 50 m/s        D. Vy = 87 m/s

23.Dari soal no. 21, Berapakah waktu yang diperlukan bola untuk mencapai ketinggian yang sama dengan ketinggian awal ?
A. t = 87 s                  B. t = 87 s             C. t = 10,2 s           D. t = 50 s

24.Dari soal no. 21, Berapa jauh dari titik awal, bola akan mencapai ketinggiannya semula ?
A. X = 87 m                B. X = 870 m                   C. X = 884 m          D. X = 102 m

25.Gerak sebuah benda yang dilemparkan ke atas dengan arah tidak vertical sehingga gerakannya hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan lintasannya berupa parabola adalah  :
A. GLBB                     B. Jatuh Bebas      C. Gerak Peluru      D. GLB

26.Pada gerak peluru, syarat untuk dapat mencari atau menghitung ketinggian maksimum yang dapat dicapai oleh benda adalah  :
A. Y = 0                     B. Vx = 0                C. Vy = 0                 D. X = 0

27.Pada gerak peluru, syarat untuk dapat mencari atau menghitung jarak maksimum yang dapat dicapai oleh benda adalah  :
A. Vy = 0                    B. X = 0                 C. Y = 0                  D. Vx = 0

28.Pada gerak peluru, gerak dalam sumbu Y adalah GLBB dengan ay = -g  :
A. Y = Vx + ½ gt          B. Y = Vy – ½ gt       C. Y = Vy – ½ gt2     D. Y = Vx + ½ gt2 

29.Penyebab perubahan gerak, atau perubahan kecepatan, yang menyebabkan adanya percepatan adalah  :
A. Percepatan             B. Kecepatan                   C. Gaya                  D. Gravitasi

30.Satuan gaya dalam CGS adalah  :
A. kg. m/s2                 B. Newton              D. dyne                  D. gr. m/s

31.  Gaya yang ditimbulkan oleh satu benda pada benda lain walaupun letaknya berjauhan adalah Gaya :
A. Interaksi               B. Normal              C. Gesekan             D. Tegang Tali

32.Yang tidak termasuk ke dalam Gaya Kontak adalah Gaya  :
A. Gravitasi                B. Normal              C. Gesekan             D. Tegang tali

33.yang tidak termasuk ke dalam Gaya Interaksi adalah Gaya  :
A. Normal                   B. Gravitasi           C. Magnit               D. Listrik

34.Gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan benda terhadap bidang tempat benda terletak (benda melakukan aksi, bidang melakukan reaksi) dan arahnya selalu tegak lurus dengan bidang adalah Gaya  :
A. Normal                   B. Gravitasi           C. Gesekan             D. Magnit

35.Gaya yang melawan gerak relative dua benda dan arahnya selalu melawan arah gerak benda adalah Gaya  :
A. Gesekan                 B. Normal              C. Gravitasi           D. Magnit


36.Dimensi dari percepatan adalah  :
A. L T-2                     B. L T2                   C. M L-2 T              D. M L2 T

37.Dua benda yang berinteraksi akan menyebabkan gaya pada satu benda karena benda kedua (aksi) yang sama dan berlawanan arah dengan gaya pada benda kedua karena benda pertama. Atau gaya aksi = - gaya reaksi, adalah bunyi dari
A. Hk. Newton III      B. Hk. Newton II   C. Hk. Newton I     D. Salah Semua

38.Sebuah benda akan berada terus dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali apabila dan hanya bila ada gaya atau kekuatan dari luar yang bekerja pada ebnda tersebut, merupakan bunyi dari hukum :
A. Newton I               B. Newton II         C. Newton III       D. Salah Semua

39.Percepatan yang diperoleh benda bila dikerjakan gaya padanya akan berbanding lurus dengan resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut, dengan suatu konstanta pembanding yang merupakan cirri khas dari benda, merupakan bunyi dari hokum  :
A. Newton II             B. Newton III       C. Newton I           D. Salah Semua

40.Gaya yang terjadi hanya pada benda-benda yang bersentuhan adalah Gaya :
A. Kontak                   B. Interaksi           C. Magnit               D. Listrik




B. Essay

Untuk soal Essay, tuangkan soal cerita di bawah ini ke dalam gambar sebelum dikerjakan.
Penyelesaian harus menggunakan persamaan dan jalannya.

1.         Kecepatan Kereta api  berkurang beraturan dari 15 m/s hingga menjadi 7 m/s dalam jarak 90 m.
a.         Tentukan percepatannya
b.        Hitunglah jarak yang masih bisa ditempuh kereta api itu sebelum berhenti, dengan anggapan percepatannya tetap.

2.        Bola dilempar dari atap bangunan pertama sejauh 100 m ke bangunan kedua yang lebih tinggi dengan kecepatan 40 m/s dengan sudut 30°.  Tentukan posisi atau tempat bola akan mengenai gedung kedua.
3.        Di bawah pengaruh gaya 500 N benda 25 kg yang terletak pada bidang miring dengan kemiringan 40° ternyata dapat menggeser ke atas dengan percepatan 0,75 m/s2.  Berapakah koefisien gesekan antara benda dan bidang miring ?
             
             

Catatan
Sin 30º = 0,5                   Sin 60º = 0,866               Sin 40º = 0,643
Cos 30º = 0,866              Cos 60º = 0,5                  Cos 40º = 0,766

Gravitasi bumi = 9,8 m/s2

                       





1 komentar: